9/12

Belakangan ini waktu meninggal begitu cepat.
Perasaan tadi pagi masih terlihat muda dan sehat,
joging sambil siul-siul riang lewat depan rumah pak ustad.
Menjelang siang pun ia masih bugar bermaksiat.

Begitu petang tiba ia menua, secara tiba-tiba.
Ia kehilangan arah angin, dan jatuh sakit.

Ia menulis sepucuk surat wasiat,
"Jagalah sang waktu, jangan sampai beliau mati. Manusia benar-benar dalam keadaan merugi",
untuk para keturunannya.

Malamnya beliau mati begitu saja,
lalu dikubur di halaman belakang rumahnya sendiri.

Anehnya besok ia terlahir kembali seiring sinar matahari muncul dari timur,
sehat dan gembira seperti saat pagi tadi kami bertemu.

Hidup-mati.
Mati-hidup.
Peristiwa ini terus terulang dari awal tahun hingga saat ini.
Sampai akhirnya nanti di akhir tahun, beliau mati beneran.
Semua pihak benar-benar menyesal.

Komentar

Posting Komentar

yang komen dapet jodoh

Postingan populer dari blog ini

Baksow